Wednesday, December 24, 2008
Hari Natal dari kelahiran Tuhan Yesus
kasih Natal sekarang ini menjadi nyata jika kita benar-benar menyatakan kasih kepada seluruh manusia tanpa pandang bulu siapa mereka apa pendidikan mereka, status mereka, semua dalah ciptaan Tuhan yang harus dihargai dan dikasihi. Dengan demikian saya mengaja saudara-saudara untuk bersama-sama menjalani hukum kasih ini, semoga dengan kita saling mengasihi kita akan mendapat damai yang sempurna, sejati dan tak ada yang bisa menandinginya.
Monday, December 22, 2008
Hati yang Bersih Merupakan Jalan yang Nyaman
Kepenatan hati hilang bersama ketulusan dan kemurnian hatimu
Kejahatan menjauh dari pikiran mu
Jalan yang benar merupakan pilihan yang sulit dan berliku
Tidak ada jalan yang datar bagi kamu
Setiap kita akan mendapat pelajaran yang berharga
Berbahagialah kamu yang sedang mengalami pencobaan
Berdiam dirilah jika musuh menghajarmu
Berdoalah untuk kebaikannya
Musuhmu adalah teman yang mengalami kesusahan
Bantulah dia dengan segala upayamu
Janganlah bersedih tapi hiburlah semua orang yang ada disekitarmu
Berikan yang terbaik pada hari kamu bernafas
Jangan menyesal apa yang kamu lakukan
Itu akan membuat jalanmu mundur
Maju terus lakukan yang terbaik yang kamu bias
Berikan kesempatan buat hatimu bertindak
Jangan biarkan pikiran kamu memonopoli
Mengucap syukurlah selalu kepada Tuhan
Itu akan menenangkan jiwa kamu yang resah
Matikan pikiranmu jangan menganggap kamu itu pandai
Berserahlah kepada Tuhan karna Ia tahu apa yang terjadi pada diri kamu
Minta selalu bimbingan-Nya dan kamu akan merasakan perbedaan yang terjadi pada diri kamu
Minta Tuhan memperbaiki hatimu yang remuk dan hancur
Biarkan Dia mengobati kita, karena Dialah penyembuh dan penyelamat
Kasihilah sesamamu manusia, karena dengan itu kamu juga mengasihi Tuhan
Rubah hidup kita sebelum kamu menghakimi orang lain
Apakah dirimu pantas menghakimi sesamamu
Apa hakmu dan apa kuasamu, tapi cintailah sesamamu yang bik maupun yang jahat
Berdoalah untuk keluarga, teman, musuh, dan bangsa Indonesia ini
Siapalagi yang berdoa kalau bukan kita